Senin, 05 Desember 2011

VALENTINE DAY MERUSAK MORAL

Tanggal 14 Februari merupakan momentum yang ditunggu-tunggu oleh sebagian kalangan anak muda, terutama remaja ABG (Anak Baru Gede). Apalagi banyak media terutama televisi yang juga turut mempopulerkan momentum ini. Sangat mengherankan memang, mengapa perayaan valentine’s day-14 Februari begitu memasyarakat dikalangan masyarakat Indonesia yang notabene mayoritas muslim.

Valentine’s day yang lebih dipopulerkan dengan hari kasih sayang, ternyata telah berubah menjadi hari sayang-sayangan, mesra-mesraan atau lebih jauh dari itu sex party (pesta sex). Padahal, belum ada ikatan perkawinan yang sah di antara mereka. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk mengungkapkan rasa kasih sayang atau cinta (love) kepada teman lawan jenisnya, tidak perduli apakah praktik pengungkapan itu sesuai dengan norma agama atau tidak. Di mulai dari saling mengirim kartu love, bunga dan lainnya sampai kepada perbuatan yang belum pantas dilakukan sebagai bentuk pengaplikasian kasih sayang demi memeriahkan valentine’s day.

Anggapan terhadap perayaan valentine’s day sebagai suatu gaya hidup (life style) ngetrend, tidak kampungan yang sesuai dengan era-kekinian (modern). Padahal kita lihat kebiasaan itu merupakan budaya hedonisme-alias bersenang-senang, berhura-hura, berpoya-poya yang sarat akan pelanggaran norma agama. Ini merupakan budaya Barat yang tidak cocok dengan budaya bangsa kita.

Namun sayang, sebagian besar remaja Islam malah menjadi martir perayaan ini. Remaja Islam hari ini belum banyak yang mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya valentine’s day itu. Mereka hanya sekedar menjadi pengikut buta (plagiator sejati) dan terbawa oleh arus yang menyesatkan sehingga mereka mengikut dalam kesesatan itu-muttabi’ fi sayyi’at.

Untuk itu, perlu adanya penyadaran dan penjelasan  tentang bahayanya valentine’s day, terutama berkaitan dengan moral generasi muda Islam hari ini agar mereka tidak terjebak dan tersesat. Perlu diketahui bahwa tradisi perayaan ini, merupakan skenario Barat untuk menjauhkan remaja Islam dari ajarannya.

Makna Valentine’s Day
Dalam Longman Dictionary Contemporary English New Edition, “Valentine means a greeting cart sent to arrive on saint Valentine’s day (February 14th), declaring one’s love for some one.” Terjemahan bebasnya adalah valentine berarti pengiriman kartu ucapan selamat menandai tibanya hari Saint Valentine (mulai tanggal 14 februari), atau pernyataan cinta seseorang pada seseorang yang dicintainya. Realitasnya, perwujudan dari perayaan valentine’s day ini dikemas dengan hal-hal yang bertentangan dengan kode etik ketimuran atau budaya (culture) bangsa ini.

Islam tidak pernah mengajarkan perayaan ini. Ini adalah ritualitas umat lain (non-Islam). Untuk itu generasi muda Islam tidak perlu ikut-ikutan bersentuhan dengannya. Islam menganjurkan untuk berkasih sayang. Tapi, berkasih sayang dalam Islam sesuai dengan aturan main syari’at (Alquran dan Hadits).

Realitas menunjukkan bahwa perwujudan rasa kasih sayang lewat perayaan valentine’s day akhir-akhir ini telah menghancurkan nilai-nilai moral generasi muda  dan bertentangan dengan budaya timur yang dianut negeri ini. Tanggal 14 februari dijadikan sebagai moment penting untuk melakukan sesuatu yang belum pantas dilakukan hanya untuk membuktikan rasa cinta dan sayang kepada seseorang. Generasi muda dibuai dan dihanyutkan oleh hal-hal yang berbau glamour (budaya hura-hura), yang penting enjoy (senang)-having fun, tidak perduli apakah tindakannya sesuai dengan etika atau tidak. Bila kondisi ini dibiarkan, akan sangat berbahaya bagi generasi muda kita, khususnya generasi muda Islam yang juga ikut-ikutan latah merayakan hari ini.

Bagi generasi muda Islam, sudah seharusnya tidak ikut-ikutan, sebab tradisi ini sudah jelas bukan berasal dari ajaran agama  dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai etika agama kita. Perlu dilakukan penyadaran bahwa Islam memiliki konsep kasih sayang yang lebih menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kasih sayang dalam Islam itu merupakan fitrah setiap manusia yang bersifat abadi (forever). Setiap saat Islam menganjurkan untuk saling berkasih sayang antar sesamanya. Islam tidak mengajarkan agar berkasih sayang hanya dalam waktu sehari saja, itupun sampai melanggar aturan agama. Islam mengajarkan agar berkasih sang dengan sesama manusia secara terus menerus sepanjang hidupnya (the whole of life). Rasulullah saw. menegaskan: “Tidak dikatakan beriman salah seorang di antara kamu jika kamu tidak mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” Allah swt. berfirman: “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah tegas terhadap orang kafir, dan berkasih sayang sesama mereka.” (Q.S. al-Fath: 29)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar