Selasa, 06 Desember 2011

moralitas dalam pendidikan modern

PendiPendidikan modern yang diselenggarakan memang hanya untuk memenuhi kebutuhan kerja, untuk mencari materi, bukan untuk penyempurnaan hidup. Tidak sebagaimana tujuan pendidikan dalam masyarakat tradisional, yang mempunyai tujuan perfection (penyempurnaan), maka dalam pendidikan tradisional moralitas, kerendahan hati menjadi perhatian utama, terutama yang berlatarbelakang agama.
Pendidikan moral menjadi sangat penting dilaksanakan, tetapi hal itu dianggap di luar tujuan pendidikan, ketika kecerdasan yang diukur dengan ranking merupakan salah satu ukuran keberhasilan seseorang. Siswa satu dengan yang lain tidak diajari untuk bekerjasama, tetapi diajari untuk berkompetisi. Oleh karena itu saat ini tidak ada tradisi belajar bersama, yang ada adalah tradisi masuk bimbingan belajar, di situ mereka bisa bersaing secara individual.
Adalah sebuah contoh, di Amerika Serikat yang dikelola oleh para manajer yang paling piawi di dunia, yang kepandaiannya tiada tara, saat ini mengalami krisis moneter besar-besaran pada lembaga keuangannya. Kesalahan manajemen itu bukan karena para pengelola tidak tahu manajemen yang benar, tapi karena mereka tidak bisa menahan godaan untuk memainkan uang yang dikelola untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, sehingga dana publik itu hilang ke tangan orang perorang. Ketika lembaga yang dipimpinnya bangkrut, para pengelola malah menikmati bonus dan liburan untuk berpesta.
Begitulah yang terjadi, bahwa kepintaran dan kecerdasan intelektual saja tidak cukup tanpa dilandasi oleh nilai-nilai moral. Tanpa adanya nilai moral, amanah besar yang dibebankan tidak bisa dilaksanakan dengan jujur. Kalau amanah yang dibebankan itu kecil, tidak terlalau bermasalah. Tetapi kalau amanah yang dibebankan itu sangat besar seperti Negara atau kekayaan Negara, maka ketidakamanahan memiliki akibat yang sangat besar, seperti yang terjadi sekarang pada negara Amerika. Ketiadaan moral itulah yang mengakibatkan terjadinya berbagai kekacauan dewasa ini. Semoga kenyataan yang terjadi menjadi bahan refleksi bagi pengelola pendidikan dan pemegang kekuasaanpolitik negara ini.dikan dan moralitas merupakan investasi yang sangat berharga bagi peradaban umat manusia. Pada saat yang bersamaan, Pendidikan dan moralitas merupakan investasi yang sangat berharga bagi peradaban umat manusia. Pada saat yang bersamaan, pendidikan dan moralitas juga merupakan pilar yang sangat dibutuhkan bagi kebangkitan dan kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan dan moralitas, martabat suatu bangsa akan dipertaruhkan. Tulisan ini akan mencoba menelusuri posisi dua hal pokok ini dalam kaitannya dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dalam menelusuri makna penting pendidikan dan moralitas dalam sejarah panjang Indonesia, penulisan ini menggunakan pendekatan analitis Kritis. Pendekatan yang demikian mengikuti beberapa langkah. Langkah-langkah itu meliputi mendeskripsikan, membahas, mengkritisi, dan menyimpulkan. Melalui pendekatan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, pendidikan dan moralitas merupakan dua pilar yang sangat penting bagi teguh dan kokohnya suatu bangsa. Pandidikan adalah suatu proses panjang dalam rangka mengantarkan manusianya untuk menjadi seorang yang memiliki kekuatan intelektual, spiritual, dan moralitas sekaligus. Kedua, Krisis moral yang berkembang dalam suatu bangsa, secara keseluruhan akan sangat membahayakan kelangsungan hidup bangsa tersebut. Bahaya itu antara lain munculnya budaya rakus dan korup. Ketiga, tugas utuk melakukan pencerdasan otak dan pencerahan moral adalah tanggung jawab semua pihak. Namun demikian, para pendidik secara spesifik memiliki tugas khusus, yaitu mencari solusi dan menunjukkan kemampuannya yang prima untuk melihat realitas moral bangsa melalui proses pendidikan. Kata Kunci: Pendidikan, Moralitas Bangsapendidikan dan moralitas juga merupakan pilar yang sangat dibutuhkan bagi kebangkitan dan kemajuan suatu bangsa. Melalui ndidikan dan moralitas, martabat suatu bangsa akan dipertaruhkan. Tulisan ini akan mencoba menelusuri posisi dua hal pokok ini dalam kaitannya dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dalam menelusuri makna penting pendidikan dan moralitas dalam sejarah panjang Indonesia, penulisan ini menggunakan pendekatan analitis Kritis. Pendekatan yang demikian mengikuti beberapa langkah. Langkah-langkah itu meliputi mendeskripsikan, membahas, mengkritisi, dan menyimpulkan. Melalui pendekatan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, pendidikan dan moralitas merupakan dua pilar yang sangat penting bagi teguh dan kokohnya suatu bangsa. Pandidikan adalah suatu proses panjang dalam rangka mengantarkan manusianya untuk menjadi seorang yang memiliki kekuatan intelektual, spiritual, dan moralitas sekaligus. Kedua, Krisis moral yang berkembang dalam suatu bangsa, secara keseluruhan akan sangat membahayakan kelangsungan hidup bangsa tersebut. Bahaya itu antara lain munculnya budaya rakus dan korup. Ketiga, tugas utuk melakukan pencerdasan otak dan pencerahan moral adalah tanggung jawab semua pihak. Namun demikian, para pendidik secara spesifik memiliki tugas khusus, yaitu mencari solusi dan menunjukkan kemampuannya yang prima untuk melihat realitas moral bangsa melalui proses pendidikan. Kata Kunci: Pendidikan, Moralitas Bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar