Pendidikan merupakan salah satu alat untuk dapat membimbing seseorang menjadi orang yang baik terutama pendidikan agama. Dengan pendidikan agama akan membentuk karakter akhlakul karimah bagi siswa sehingga mereka mampu memfilter mana pergaulan yang baik dan mana yang tidak baik.
Khususnya terhadap para siswa Sekolah Dasar (SD) pendidikan agama sangat penting sebagai benteng sejak dini dari hal-hal yang tidak baik. Terlebih saat ini, realitas menunjukkan bahwa anak-anak usia dini sudah banyak terlibat dengan prilaku tidak baik, seperti tawuran, prilaku amoral/asusila, narkoba, pornografi dan pornoaksi dan lain-lain. Berdasarkan hasil survey Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan kita dan Buah hati menunjukkan bahwa 67 % siswa SD pernah mengakses pornografi melalui media komik dan internet.
Survey yang dilakukan meliputi 2.818 siswa SD kelas 4-6 di Indonesia sejak Januari 2008 s/d Februari 2010. Akibat lebih jauh dari minimnya pendidikan agama sejak SD, maka prilaku menyimpang di usia SMP semakin meningkat. Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak merilis data bahwa 62,7 % remaja putri SMP di Indonesia sudah tidak perawan.
Hasil lain, ternyata 93,7 % siswa SMP dan SMA pernah berciuman, 21,2 % remaja SMP mengaku pernah aborsi dan 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno. Kenyataan ini seyogyanya menyadarkan kita untuk membekali anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) khususnya dengan dasar ilmu agama yang layak. Salah satu lembaga pendidikan yang sangat kompeten memberikan bekal pengetahuan agama bagi anak-anak usia SD adalah Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). Selama ini, mayoritas orangtua yang memiliki anak usia SD memandang sebelah mata bahkan tidak perduli dengan MDA karena dianggap tidak punya jaminan masa depan. Padahal, MDA adalah lembaga pendidikan agama Islam yang menanamkan prinsip-prinsip dasar ajaran agama Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar