Kalau kita ingat kebelakang (masa lalu), masih banyak orang-orang yang menghargai manusia, kita lihat, ketika kita berada dalam sebuah bus yang penuh dengan penumpang yang hampir isinya adalah anak-anak pelajar sekolah, sampai-sampai, jalan yang ada diantara dua kursi itu penuh, maklum saat itu baru keluar anak-anak sekolah. Ditengah-tengah perjalanan ada seorang bapak-yang menyetop mobil bus ini, bus pun berhenti walaupun sebenarnya isi bus itu sudah penuh dengan penumpang. Ayo ….Merak…3X, kata kendektur, “kemana pak” kendektur bertanya kembali, “mau ke cilegon” sahut sang bapak, ayo naik pak..!!!, kata sang kenek. Setelah sang bapak naik, ternyata dalam pandangan sang bapak terlihat tak ada satu pun kursi yang kosong (yach memang sudah penuh), akan tetapi seorang anak yang duduk dekat dengan dia langsung berdiri dan kemudian memberikan sang bapak untuk duduk. Terima kasih nak, ucap sang bapak, sudah sepantasnya bapak mendapatkan ini semua, sang anak menjawab.
Kemudian ada juga seorang nenek yang hendak menyebrang jalan, selanjutnya ada tukang ojek yang menolong dia untuk menyebrang, kemudian ada lagi kejadian kecelakaan di tengah-tengah jalan, seketika itu banyak orang yang datang untuk menolong, bahkan para pengendara yang sedang melintas pun ikut berhenti, mereka ingin mengetahui kondisi korban,serta khawatir kalau-kalau ia merupakan saudara atau tetangga dekat mereka.
Begitu banyak pemuda yang begitu peduli terhadap disekelilingnya, mereka peduli terhadap yang sudah tua, mereka mengerti dan mereka tahu tentang Moral (ajaran sikap manusia dalam masyarakat). Dulu saya masih ingat, disekolah ada sebuah mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila), tapi sekarang sudah di ganti dengan PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), mungkin dari sinilah awal hilangnya moral-moral remaja atau bahkan karena perkembangan globalisasi yang merubah moral mereka. Sekarang tidak ada lagi di dalam bus dengan anak yang mau untuk memberikan tempat duduknya kepada orang yang lebih tua. Sedikit sekali orang yang mau membantu dalam sebuah musibah kecelakaan dijalan, walaupun banyak, kadang sebagian mereka memanfaatkan keadaan untuk berbuat kurang baik, contoh mengambil barang berupa Handphone, perhiasan, atau uang. Sering ketika orang yang kecelakaan itu sadar, dompet dia sudah tidak nampak dalam saku celananya. Sekarang orang benar-benar kreatif, tapi bukan dalam hal yang positif melainkan hal-hal yang negatif, mereka kreatif dalam melakukan hal-hal kejahatan, rendahnya moralitas, membuat mereka berpikir pendek, dan selalu mementingkan perutnya (dirinya) pribadi, padahal, masih banyak orang-orang diluar sana yang membutuhkan pertolongan kita. Hilangnya moralitas remaja bisa membuat Negara ini semakin hancur, akan banyak terjadi kejahatan dimana-mana, dan korupsi semakin meraja lela. Saya berharap dengan berpegang kepada tali Agama Allah yaitu Islam, kita bisa hidup lebih baik, baik moral, jiwa, maupun sikap tingkah laku kita sebagai manusia. Saya yakin Allah akan memberikan jalan dan petujuk untuk hamba-hambanya. Amien…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar